Follow Social Media :
Sewa Mobil & Motor Terbaik di Kupang NTT
Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki sejumlah pantai indah nan mempesona dan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata unggulan di daerah itu.
Salah satunya yaitu Pantai Puru. Pantai ini disebut sesuai dengan nama tempat dimana lokasi pantai ini berada yaitu Puru. Tepatnya berada di wilayah Dusun Puru, Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
Pantai ini mungkin belum terlalu dikenal seperti Pantai Lasiana Kupang maupun Pantai Tablolong, Kupang Barat atau pantai- pantai lain di daerah itu. Pasalnya, menurut pengakuan warga setempat bahwa pantai tersebut memang baru saja dibuka untuk umum sejak April 2016 lalu.
Meski demikian, sejak saat itu Pantai Puru mulai dikenal, ramai dibicarakan orang dan banyak dikunjungi warga baik dari desa-desa sekitar, tetangga kecamatan lainnya bahkan warga Kota Kupang pun tak kalah semangatnya berkunjung kesana.
“Awalnya memang belum banyak yang tahu tentang pantai ini, tapi sekarang pengunjung banyak yang datang, terutama di hari libur atau Sabtu dan Minggu biasanya sangat ramai,” kata Frengky Amtiran, warga setempat kepada nttonline ini, Minggu (24/7).
Menurut Frangky, obyek wisata Pantai Puru dibuka untuk umum atas inisiatif masyarakat setempat, karena dirasa memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta maupun penikmat panorama alam khususnya wisata pantai.
Selain pemandangan yang indah, laut selatan ini kaya akan ikan. Karena itu, pengunjung yang suka dengan aktivitas memancing bisa sekaligus menyalurkan hobi atau kesenangannya di lokasi wisata tersebut.
Terdapat empat buah Lopo (Sebutan untuk rumah adat orang Timor) yang dibangun oleh warga setempat pada beberapa titik di lokasi wisata tersebut yang boleh digunakan oleh pengunjung untuk berteduh sambil menikmati keindahan pantai berpasir putih kecoklatan itu.
“Untuk sementara baru ada empat Lopo, ini dibangun secara swadaya dengan semangat gotong royong warga disini, rencananya akan dibangun beberapa Lopo lagi, karena saat ramai pengunjung sebagian tidak dapat tempat berteduh,” jelas Frengky.
Meski tergolong baru, namun lokasi wisata ini ditata dan dikelola dengan cukup apik. Dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang seperti toilet/kamar mandi dan juga terdapat sejumlah tong sampah yang ditempatkan pada beberapa sudut di lokasi wisata tersebut.
Pantauan nttonlinenow.com, ketika memasuki area wisata, petugas dengan sopan menghampiri dan mengingatkan kepada pengunjung untuk tidak lupa membuang bekas bawaan atau sampah ke tempat-tempat sampah yang telah disediakan.
“Mohon maaf, nanti kalau ada sampah jangan dibuang sembarangan, apalagi dibuang ke laut, tempat sampah ada disebelah sana,” begitu kata petugas kepada pengunjung sambil menunjuk ke salah satu tong sampah terdekat.
Ratusan pengunjung terlihat menikmati keindahan alam pemberian Sang Pencipta, dengan berbagai aktivitas dilakukan seperti, berenang, memancing, berfoto, bermain pasir, ada pula yang bermain sepak bola. Beberapa pengunjung juga membawa pelampung asyik bermain-main sambil mengapung.
Frengky mengungkapkan, biasanya pengunjung paling banyak datang pada hari- hari libur nasional maupun di akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu. Sementara di hari-hari biasa lainnya, ada juga yang berkunjung tapi tidak sebanyak di hari libur.
“Biasanya pada hari libur yang datang cukup banyak, bisa sampai lima hingga enam ratus lebih pengunjung, kalau hari biasa jumlahnya tidak sebanyak itu,” tandasnya.
Lokasi wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Jarak dari Kota Kupang, ibu kota dari Provinsi NTT kurang lebih 30 kilometer. Sementara dari Baun, ibu kota Kecamatan Amarasi Barat kurang lebih 10 kilometer.
Namun sayangnya, sekitar 5 hingga 7 kilometer menuju lokasi wisata ini belum beraspal, hanya berupa jalan pengerasan. Warga mengaku, jalan di daerah tersebut memang belum pernah diaspal sejak Indonesia merdeka 70 tahun lalu.
“Dengan adanya obyek wisata ini, mudah- mudahan pemerintah bisa membuka mata dan hati untuk memperbaiki jalan ini. Karena walaupun jalannya rusak tapi tidak mengurangi antusias pengunjung yang datang, apa lagi jalannya bagus tentu lebih banyak lagi pengunjung,” kata David Pasu, salah satu warga Dusun Puru.
Posted in Destinasi Wisata